Rabu, 12 Februari 2014

I'm Sorry (#FF2in1)

Diposting oleh Unknown di 06.29


Matanya indah. Itu kata-kata pertama yang aku ungkapkan ketika melihat matanya yang memang bulat, berwarna hitam dan bening. Tak pernah aku sangka aku akan bertemu dengan wanita seindah dia.

“Hei, Orlan! Bangun woy! Orang ada yang ngomong kenapa malah dicuekin?”

Franda, ya dialah gadis bermata indah itu.  Ia kini tengah duduk di depanku sambil menggenggam tanganku erat. Sejak tadi ia terus berceloteh mengenai hubungan kami yang sudah berjalan enam tahun ini. Kadang dia tersenyum membicarakan hubungan kami yang menyenangkan, kadang dia juga cemberut kecewa mengingat perkataan negatif orang-orang yang tidak percaya kami berpacaran selama itu, bahkan dia juga tertawa puas mengingat pertengkaran kami dulu yang sepertinya sangat lucu jika diingat kembali.

“Kamu bahagia pacaran sama aku, Nda?”
“Yap, tentu aja. Walaupun terkadang kita terlihat nggak cocok dan kadang suka egois, tapi aku suka dengan sikap kita yang selalu harus menyelesaikan masalah saat itu juga dan saling memaafkan.”

Kata-katanya itu entah kenapa semakin membuatku hatiku bergetar dan membuat sisi sensitifku muncul ke permukaan. Aku pun semakin mempererat genggaman tangan kami dan dengan senyuman paling tulus yang pernah aku berikan padanya aku menyematkan sebuah cincin. Cincin sebagai tanda aku sangat ingin menjalani sisa hidupku bersamanya.

“Will you marry me, My Angel?”
“I do, Lan. I Love you.” jawabnya mantap.
“I love you too.” Balas ku mengungkapkan perasaanku yang baru kusadari sekarang.

Akhirnya setelah sekian lama aku berpikir, kini aku menyadarinya bahwa perjuanganku bukan hanya sebatas menerima pasangan apa adanya, tapi juga memutuskan siapa yang akan menemani kita kelak.
Tangan kiriku yang masih berada di bawah meja lalu ku gerakkan untuk menekan tombol-tombol di layar handphone-ku. Ku ketikkan kalimat untuk seseorang yang pernah menjadi wanita lain dalam hidupku.

Maaf, Sinta. Aku akan lebih memilih Franda. Karena memang dialah yang aku butuhkan. Terima kasih untuk semua cinta yang kau berikan untukku. Terima kasih untuk cintamu padaku yang sebenarnya lebih besar daripada cinta Franda padaku.

Thanks. Bye.


Setelah pesan itu aku kirim, tak lama kemudian bunyi gemerincing tanda ada pelanggan kafe yang masuk mengalihkan perhatian Franda. Ku melihat Franda melambaikan tangannya dan memanggil dengan keras ke seorang wanita bertubuh tinggi dan berambut pendek.

“Kak Sinta! Sini! Adikmu akan segera menikah!”

-oOo-

0 komentar:

Posting Komentar

 

MonikAuthor Template by Ipietoon Blogger Template | Gadget Review